Tegal, petenews.co.id
Dalam acara Silaturahmi dan Konsolidasi bersama pengusaha IKM dan UMKM di GOR Ekoproyo, Kabupaten Tegal, Selasa (8/10/2024), Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan UMKM.
Kedatangannya diiringi lagu Oke Gas Jawa Tengah Kita Gas, menciptakan suasana semangat yang membakar para peserta yang hadir.

Dengan mengenakan pakaian coklat muda, Luthfi tampak berbaur dengan pelaku UMKM, siap mendengarkan dan memberikan solusi bagi mereka.
Dalam pidatonya, Luthfi menyampaikan UMKM yang dikelola oleh ibu-ibu biasanya lebih teliti dibandingkan yang dikelola oleh bapak-bapak.
“UMKM yang dihandle ibu-ibu biasanya lebih teliti ketimbang bapak-bapak. Bapak-bapak sering mengelola usaha turun-temurun dari orangtua, namun saya ingin UMKM menjadi budaya yang bisa menghasilkan lebih dari sekadar peninggalan orangtua,” kata Luthfi.
Ia menambahkan bahwa agar UMKM dapat berkembang, pemerintah harus hadir memberikan pendampingan melalui inovasi, modal, dan kesempatan pameran, tidak hanya di tingkat kota tetapi juga provinsi.
Dalam dialog interaktif, Luthfi mendatangi Bu Asih (58), seorang penjual nasi yang mendapatkan keuntungan Rp100 ribu per hari.
Dengan penuh rasa hormat, Luthfi jongkok di hadapannya dan mendengarkan kisahnya.
“Bu Asih tidak pernah mendapatkan pelatihan formal atau bimbingan teknis, tapi dengan kreativitas dan kerja keras, beliau mampu bertahan. Inilah contoh kegigihan,” tegas Luthfi.
Luthfi juga menekankan bahwa usia bukanlah penghalang dalam berwirausaha.
“Saat kita berada di usia produktif, kita bisa menghasilkan usaha apa saja. Industri tidak mengenal batas usia, yang penting adalah berkeringat dan menghasilkan sesuatu. Tidak perlu menunggu lamaran kerja,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Arman Fardansyah, seorang wirausahawan muda yang juga hadir, menyampaikan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk UMKM.
“Kami ada gerakan sosial Gaspol yang membantu memprofil UMKM di Kabupaten Tegal, terutama untuk mengatasi masalah pemasaran. Salah satu solusinya adalah menyambungkan produk lokal dengan jaringan hotel, restoran, dan kafe. Dengan begitu, penyaluran produk UMKM bisa lebih lancar, dan pemerintah juga mendapatkan tambahan pendapatan daerah (PAD),” jelas Arman.
Arman juga berbagi tentang rencana ekspor produk UMKM dengan rekan-rekan dari HIPMI yang tinggal di Taiwan dan Kamboja.
“Ekspor merupakan peluang besar yang bisa disambungkan dengan jaringan internasional. Harapan kami, pelaku UMKM harus melek teknologi. Semua orang punya HP, jadi tinggal foto produknya dan pasarkan di media sosial,” tambahnya.
Ahmad Luthfi pun mengapresiasi gerakan sosial tersebut dan mendorong agar lebih banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar mereka.
Menurutnya, dukungan pemerintah dalam hal pendampingan, inovasi, serta akses pasar akan menjadi kunci sukses bagi UMKM di Jawa Tengah.
Luthfi optimis bahwa UMKM di Kabupaten Tegal dan Jawa Tengah secara keseluruhan bisa menjadi penggerak utama ekonomi lokal yang lebih kuat dan kompetitif di masa depan.
widuri







